Bapak Kepala Desa Kualan Hulu Antusias


suasana rapat KSM KJK

Kepala Desa Desa Kualan Hulu (Yulius Sedan) anthusias dengan kegiatan program Community Manage Livelihood Promotion atau dengan kata lain kegiatan rencana promosi Penghidupan yang di kelola oleh masyarakat. Ketertarikan dan dukungan beliau bisa dilihat dari kunjungannya ke lahan KSM SPA dan ikut proses forum diskusi kelompok laki-laki di Jangat saat dikunjungi Caritas pada tanggal 18 Juni 2013. Dalam forum diskusi juga  kepala desa sekaligus pedagang ini mendorong dan memberi penguatan kepada pengurus/anggota/masyarakat untuk lebih serius lagi menjalankan rencana kerja agar Nampak hasilnya. Rencananya di tahap sekolah lapang okulasi batang bawah karet lokal di Jangat maupun Kontok, kades berkepala sulah dan peramah ini sangat ingin belajar juga, bagaimana mengokulasi batang bawah karet lokalnya di kebun sendiri. yang sudah disiapkannya beberapa bulan lalu. (AP)

CMLP Publikasi Lagi....


Suasana dirumah Pak Dewanto

Kepala puskesmas kecamatan Simpang Hulu (pak Dewanto) ketika ditemui di kediamannya, beliau merasa senang berkenalan dengan teman-teman dari Caritas  Nasional Indonesia (pak Jamari) dan pak Kasih dari Caritas Keuskupan Sibolga. Terjadi sebuah komunikasi yang transaksional bagaikan mengalun tiada henti namun rasional antara si pengunjung dan pemilik rumah yang dikenal vocal oleh banyak orang ini. Pak Kasih paling getol berdiskusi sambil memberikan pertanyaan informative melihat sejauh mana pemangku kepentingan kesehatan terlibat bersama Caritas Keuskupan Ketapang dalam meningkatkan kemampuan daya kelola oleh masyarakat (community manage) di empat Kelompok Swadaya Masyarakat dampingan CKK. Mantan sekretaris umum Dewan Adat Daerah (DAD) kabupaten Ketapang ini mengawali penjelasannya dengan kata “ ada rasa kasih”. Secara pribadi maupun institusi yang dipimpinnya bermimpi meningkatkan pelayanan kesehatan terjangkau diseluruh wilayah pengembangan kerjanya; penempatan tenaga kesehatan di desa/dusun, peningkatan ketrampilan bidan untuk anak melahirkan. Termasuk komitmen kami melakukan penyuluhan kesehatan di empat KSM dampingan CKK. Diharapkan masyarakat setelah mendapatkan pengetahuan penyuluhan, ada perubahan prilaku secara perlahan-lahan tentang kesehatan dasar. Masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan karena bisa menimbulkan pentakit. Memang, ada sejumlah tantangan mengubah prilaku masyarakat, karena factor budaya, prilaku pribadi dan ekonomi keluarga/masyarakat belum baik. Diharapkan juga, model pendekatan Promosi Penghidupan yang dikelola oleh Masyarakat ini pelan tapi pasti bisa memperbaiki kualitas ekonomi masyarakat. Berdampak kemudian perubahan pada ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan meningkat pula. Keprihatinan putera asli penduduk Simpang Hulu ini, juga tertuju kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat pedalaman. Bahwa, sedang terjadi proses masyarakat menuju kemiskinan dan tak berdaya alias masyarakat/kelompok rentan  bila tak ada resilience dibangun mulai dari sekarang. Petani terbiasa dengan budaya kerja menoreh dan berladang, juga akrab dengan hutan. Kedatangan livelihood sawit dengan berbagai macam propaganda menarik bisa meluluhkan hati petani, asset menjadi hilang menjadi milik orang lain karena dijual untuk kepentingan sesaat. Tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk melakukan aktivitas penghidupan baru karena dituntut ketrampilan. Para pendatang berkuasa dan memiliki kekuatan uang, terjadi kompetisi hidup yang tidak seimbang dan masyarakat asli  tidak siap. Akhir kata sebagai saran dari bapak yang pernah menjadi ketua kerasulan awam ini, agar meningkatkan publikasi model pendekatan ini kepada public, bisa menarik perhatian pemimpin daerah lain untuk mereplikasikannya. CMLP Quo vadis? September 2013 ada Expo CMLP. (AP)

Workshop Midterm CMLP


Suasana Workshop Midterm CMLP

Bertempat di Hotel Mercure, Pontianak, 23 - 25 Juni 2013, telah dilaksanakan pertemuan workshop midterm program kegiatan community manage livelihood promotion (promosi penghidupan yang dikelola oleh masyarakat) oleh Caritas Keuskupan Ketapang dan Caritas Kesukupan Agung Pontianak, difasilitasi oleh Carina bersama Caritas Kesukupan Sibolga. Peserta yang hadir berjumlah 18 Orang, terdiri Carina (3 orang), CKS (2 orang), Cakap (6 orang), CKK (7 orang). Agenda pertemuan ini adalah secara bersama mau melihat dan menilai apa yang sudah dikerjakan tentang pembangunan daya tahan masyarakat  untuk mengurangi resiko kebencanaan melalui pendekatan CMLP oleh CKK dan CAKAP. Kemudian menghantar ke pengembangan strategy CMLP ke tahap berikutnya. Diharapkan keberlanjutannya CMLP ini oleh Caritas Keuskupan Agung Pontianak dan Caritas Kesukupan Ketapang sebagai pelaksana program memiliki produksi kapasitas yang memadai dan keefektifitan, guna mencapai kinerja  yang lebih baik dan bernilai tambah. (PA)

Koran Kecil Bagi KSM

sedang asyik baca newslater CKK
Ditemukan oleh fasilitator (Wayan) bahwa ada orangtua dan sejumlah anak di komunitas Kontok gemar membaca warta PLDM (Promosi Livelihood Dikelola Masyarakat), setiap bulan terbit kemudian dibagikan kepada masyarakat. Bagi mereka, warta PLDM adalah koran kecil yang memiliki banyak informasi tentang KSM dan Karitas, berbagi cerita sukes/kegagalan antar KSM. Melalui media cetak bulanan ini, masyarakat lebih mengenal KSM dan Karitas dengan program pemberdayaan yang bersandar pada dikelola oleh mayarakat  yang biasa disebut CM oleh fasilitator CKK, arti bahasa Inggrisnya Community Manage. Sumber koran kecil ini banyak membantu anggota KSM maupun masyarakat untuk mengetahui sebagian kegiatan-kegiatan promosi livelihood (penghidupan/paridoppamodant) yang dikelola oleh masyarakat. Mereka bisa mendapatkan pembelajaran positif, ada juga  membanggakan dengan apa yang sudah mereka lakukan selama kurang lebih satu tahun ini, memiliki pengalaman dalam  berorganisasi. KSM, mereka rasakan sebagai wadah untuk pemersatu, merencanakan, sarana untuk berbuat melalui kebersamaan. Menggali kreatifitas juga bersama warga lainnya membangun kampung. (WY)

Kebun Sayur SPA


Pak Pede sedang merawat kebun sayur 
kacang panjang milik KSM SPA

Bertempat di lahan bersama milik Kelompok Swadaya Masyarakat Siling Pancor Aji, tim fasilitator Caritas Keuskupan Ketapang (Jelly Karel Peyoh dan Petrus Apin) sore hari Minggu sekitar pkl.15.00-16.00 melakukan monitoring kebun sayur. Pak Pede dan Pak Matius Mungkin menjelaskan perkembangan kebun sayur milik kelompok mereka. Ada 3 jenis sayur telah mereka Tanami yaitu kacang panjang, terung dan sawi. Selama penanaman anggota kelompok bersemangat bekerja, namun dalam pasca perawatan agak mengalami kendala karena kesibukan petani mulai mau menebas lahan/ladang berpindah membuat sebagian besar anggota kurang bisa focus lagi bersama-sama bekerja dilahan. Ketua berinisiatif dan selalu mengajak beberapa teman/anggota yang bisa meluangkan waktu untuk menyiram tanaman sayur, batang bawah dan bibit entres. Lagi-lagi kendala ini menjadi masalah bagi kelompok karena jadwal yang sudah disepakati bersama bahawa setiap hari Minggu sore tidak bisa dijalankan dengan patuh. Demi kelancaran dan terjaminnya keberlangsungan hidup tumbuhan tersebut Pak Mungkin dengan beberapa anggota terpaksa bekerja untuk merawat yang lainnya juga, karena si pemilik bedeng batang bawah tidak hadir. Termasuk penyiraman bibit entres milik bersama yang sudah ditanam sebagian mengalami kekeringan. (PA)

Ketua KSM SPA yang sabar

Ketua KSM Siling Pancor Aji (Giet)

Matius Mungkin demikian nama lengkap seorang bapak tiga orang anak ini, ketika dikunjungi fasilitator CKK dikediamannya ini, membagikan pengalaman hidupnya dalam berkarya demi sesama tanpa pamrih. Suami tercinta Yuliana Cocong ini sejak th.2005 dipilih umat menjadi ketua umat sampai sekarang, sejumlah pengalaman memimpin umat beliau alami baik pahit dan manis dan dijalaninya dengan penuh sabar selama delapan tahun terakhir. Salah satu tantangan terbesar dalam penghidupannya adalah bagaimana dan apa upaya yang terbaik pelayanan yang “pak Yuyut” ini bisa berikan pada keluarganya sampai pada sesamanya melalui setiap amanah yang ia embani. Berkat dukungan keluarga terutama istri selalu mendorong dirinya untuk selalu ingat menjadi pribadi yang baik dan berbuat semampunya berbagi kasih dan melayani kepada orang lain. Sejak Juni 2013 KSM SPA mengalami stagnan dalam roda organisasinya, hingga harus ada keputusan sikap dari organisasi masyarakat ini. Saat itu pula sang ketua umat ini mendapat kepercayaan serta mandat penuh dari anggota untuk menjadi ketua KSM SPA menggantikan saudara Sudar yang telah mengundurkan diri. Putra asli Giet ini ketika ditanya apa alasan mau menjadi ketua; “merasa yakin program Caritas Keuskupan Ketapang ini memiliki nilai pelayanan yang perlu diperjuangkan.” (AP)

Seberapa Tangguh, Seberapa CM, Tools Yang Dipakai Dapat Menjadi Alat Yang Efektif?


Bagi kami Caritas Ketapang, boleh menggunakan program CM(DRR) atau CMLP sebagai program pemberdayaan yang berbasis masyarakat untuk menjadikan komunitas sebagai subyek, komunitas yang punya daya tahan adalah pilihan yang cocok dan sangat membantu masyarakat membantu diri mereka sendiri saat ini. CM memiliki beberapa tool yang sangat cocok untuk konteks Ketapang. Tools yang kami maksud seperti: SKLP.(studi kelayakan livelihood partisipasi), P3 (penggalian pembelajaran partisipatif), Studi banding, Sekolah lapangan. Yang menarik, setiap aksi disertai dengan aksi-refleksi untuk membuat aksi berikutnya.

Mengapa?
· Konteks Ketapang sebagai sebuah kabupaten yang luas penduduknya terhampar di wilayah pedalaman sementara pemerintahan ada di pesisir/pantai.
· Minimnya akses pendidikan kesehatan dan tranportasi untuk wilayah pedalaman Kalimantan.
· Masuknya perusahan kelapa sawit dan penambangan bauksit sangat berpeluang merusak lingkungan, banyak yang kehilangan lahan.
· Kecendrungan untuk menjadikan komunitas sebagai obyek pembangunan semakin menjadi jadi.
· Semua persyaratan dan kegiatan sudah didisign sedemikian rupa, masyarakat tinggal terima jadi
Project oriented sudah menjadi trend masyarakat dan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap dampak negatip perijinan perkebunan sawit yang seluas luasnya untuk perusahan. Banyak yang jual tanah. Mereka belum siap jadi buruh tani sawit.

Mengubah orientasi yang sedemikian itu, benar-benar berat dan sulit. Namun menilik ciri kas dari pendekatan berdasar pengorganisasian ditingkat komunitas yang menekankan kebersamaan, proses, solidaritas, kearifan local, demokrasi, participasi, memungkinkan masyarakat belajar membela diri mereka, belajar berproses, belajar membangun diri mereka sendiri dengan demikian diharapkan muncul sebuah ketahanan yang tidak dipoles dari external namun sungguh berakar dalam diri komunitas.

Salah satu alat dari  pendekatatan model CMLP adalah SKLP, studi kelayakan livelihood participative. Senada dengan kajian untuk mengukur tingkat kebencanaan dalam PRB,  seperti komunitas didampingi untuk mengukur tingkat resiko, kemampuan untuk menghadapi kebencanaan, agar punya kesiapan untuk beradaptasi ketika bencana itu datang, demikian  SKLP menjadi alat yang sangat baik dan sangat menentukan untuk perjuangan komunitas, untuk mendampingi komunitas membangun kehidupan/penghidupannya dalam rangka menghadapi kebencanaan yang sewaktu waktu bisa datang. Komunitas didampingi untuk melewati 12 kajian tahap demi tahap, sampai akhirnya mereka memiliki pemahaman bahwa comunitas sebagai sarana pembelajaran pelan pelan harus menjadikan mereka memiliki kesadaran kekompakan ,kekuatan,kokoh, terorganisir, rasa aman, dalam menghadapi segala bentuk resiko bencana.

Refleksi pelaksanaan sesi kajian SKLP, pemetaan stakeholder, konsolidasi hasil SKLP & pembentukan kelompok; Belajar Pelaksanaan Tahapan P3, Fasilitasi Perencanaan Aksi di Masyarakat; Fasilitasi Penulisan Proposal Partisipatif, sebuah pengalaman yang sangat berharga meski memakai alat kajian ini luar biasa sulit, tapi terlampaui juga, meski katanya melelahkan, menoton, banyak waktu terbuang, sulit mengumpulkan orang, namun sekurang-kurangnya mereka punya alat control dalam bentuk RK, sekurang kurangnya desa tahu ada kelompok yang memiliki perencanaan yang baik, sekurang kurang mereka kalau mendengar bantuan mulai berani mempertanyakan, apakah itu bantuan awal pemantik atau memang projek bantuan sementara. Yang jelas mereka hingga saat ini masih tekun meneruskan program, proteksi karet, dan ert dan promosi kehidupan lain seperti bersawah, beternak.

Pada akhirnya learning review sebagai bagian dari evaluasi dari aksi refleksi yang sudah dibuat dapat menjadi alat ukur seberapa besar tingkat partisipasi komunitas dalam membangun kolompok yang kokoh, tanggguh,tanggon.

Akhirnya lembaga juga mempunyai pegangan alat pendamping yang terukur dan lebih sistimatis untuk sebuah pembelajaran komunitas yakni pendekatan CM. (Rm. Ign. Made sukartia,Pr)

Advokasi penyuluhan ternak bagi komunitas bersama teman-teman KSM

Advokasi untuk penyuluhan peternakkan ke BPP

Rabu 03/04/2013 terjadi rapat 2 pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat ditemani fasilitator Caritas menentukan jadwal kunjungan penyuluh ternak bersama Dinas Pertanian Kecamatan Simpang Hulu bertempat di Kantor BPP.                                          Team Penyuluhnya yang akan berangkat adalah pak Rohani ditemani fasilitator CKK (Pak wayan). Pasca pelaksanaan penyuluhan disepakati Rabu, 10 April 2013. Rencana kegiatan penyuluhan berlangsung di komunitas Kontok dan Jangat.             Padahal kegiatan ini sudah direncanakan sejak Januari 2013 lalu, belum terlaksana pada bulan sebelumnya karena kepadatan jadwal rencana kerja KSM Uncak Kontok dan Kak Jaka demikian juga pihak BPP belum bisa sinkronisasi soal waktu yang tepat. Akhirnya disetujui bersama dengan melakukan penyesuaian antar masing-masing kegiatan dengan catatan harus melakukan koordinasi terlebih dahulu. Materi difokuskan pada cara pengandangan sapi yang sesungguhnya, juga mengajak masyarakat memulai pemeliharaan sapi dengan metode kandang sehingga pemeliharaannya lebih mudah untuk pengontrolan penyakit dan pemberian pakan. Sapi sehat dan tidak menggangu kebersihan pemukiman. (ADI)

Kepalaku tak sekeras helm...

Fasilitator mendapat perawatan luka jatuh

menyenangkan terjadi (10 April 2013) saat FO bersama 3 orang utusan dari KSM Siling Pancor Aji melakukan perjalanan kunjungan menuju Dusun Kontok, komunitas di mana KSM Uncak Kontok berada.
Licinnya jalan menyebabkan sepeda motor yang dikendarai FO dan Ketua KSM SPA tergelincir di turunan jalan antara Dusun Giet dan RT Bengkuang, Dusun Mengkaka. Walaupun kulit kepala sobek akibat terbentur batu, FO tetap memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Di Botong, FO mendapatkan perawatan dan 5 jahitan di kepala. Rombongan baru tiba sekitar pukul 16.30 di Kontok. Meskipun demikian, semangat tetap dirasakan saat kegiatan diskusi antar kelompok dilakukan, hingga pada kegiatan royong keesokan harinya. JKP